Sabtu, 28 Maret 2015

teknologi tepat guna kulkas hemat energi



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kulkas atau lemari es atau lemari pendingin adalah sebuah alat rumah tangga listrik yang menggunakan refrigerasi (proses pendingin) untuk menolong pengawetan makanan. Sekitar 99,5% rumah di Amerika Serikat memiliki kulkas. Kulkas bekerja menggunakan pompa panas pengubah fase beroperasi dalam sebuah putaran refrigeration. Kulkas industri adalah kulkas yang digunakan untuk kebutuhan industri, seperti di restoran atau supermarket.
Kulkas terdiri dari lemari pendingin atau lemari pembeku atau keduanya. Sistem dua lemari ini diperkenalkan pertama kali oleh General Electric pada 1939. Beberapa kulkas sekarang dibagi menjadi empat ruang untuk penyimpanan jenis makanan yang berbeda:
  • -18 °C (-64.4 °F) (pembeku)
  • 0 °C (32 °F) (daging)
  • 4 °C (39.2 °F) (pendingin)
  • 10 °C (50 °F) (sayuran), untuk menaruh berbagai jenis makanan.
Kapasitas sebuah kulkas diukur dalam liter. Biasanya isi pembeku adalah 100 liter dan pendingin 140 liter (namun dapat sangat bervariasi).
Freon adalah suatu zat yang dipakai pada mesin pendingin seperti AC dan Kulkas agar dapat mendinginkan. Zat ini berbentuk gas dan biasanya berwarna putih. Bagi kita yang memiliki AC dirumah mungkin pernah melihatnya saat petugas AC menambahkan freon apabila AC anda kurang dingin.Freon disebut juga CFC (Cloro Fouro Carbon). Zat ini juga sering kita temukan dalam minyak wangi semprot, pilok, dan sebagainya.
Dalam mesin pendingin zat Freon digunakan untuk memberi efek dingin. Diibaratka dalam freon itu seperti bensin pada kendaraan bermotor. Zat Freon atau CFC berperan dalam pemanasan global atau yang biasa disebut dengan global warming.
Freon dapat mempengaruhi pemnasan global karena pada saat zat ini dilepaskan di udara maka akan merubah lapisan ozon dan bahkan menipiskan lapisan ozon yang mana lapisan ozon ini berguna untuk melindungi bumi dan makhluk hidup dari paparan radiasi Ultra Violet B (UV-B) dan juga menyerap radiasi ultra violet dari matahari yang tinggi agar tidak sampai ke bumi.
Paparan radiasi ultra violet ini terutama radiasi ultraviolet B atau UV B dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Antara lain katarak, kanker kulit , dan penurunan kekebalan tubuh. Freon dapat membuat lapisan ozon semakin tipis dikarenakan zat ini saat dilepaskan di udara dapat bereaksi dengan ozon. Ozon dibentuk oleh oksigen, rumus ozon adalah O3 namun karena bereaksi dengan freon maka lapisan ozon tersebut berubah menjadi O2 atau Oksigen sehingga akibat pelepasan freon ini mengurangi lapisan ozon di atmosfer bahkan hingga terdapat lubang ozon. Lubang inilah yang akhirnya membuat pemanasan global.
Freon atau CFC dapat menimbulkan gejala keracunan bagi manusia akibat menghirup udara dari gas tersebut. Efek yang biasa di timbulkan adalah pembengkakan tenggorokan, sulit bernapas, sakit tenggorokan parah, kehilangan penglihatan, membakar mata, hidung, bibir dan lidah, luka bakar pada kerongkongan, muntah darah, darah dalam tinja, nyeri perut yang parah, irama jantung abnormal dan peredaran darah.
Selain itu juga akibat dari menghirup gas ini dapat menyebabkan irama jantung abnormal. Irama jantung abnormal adalah irama jantung dmana iramanya tidak seperti normal. Mungkin saja terlalu cepat detak jantung tersebut atau bahkan terlalu lemah. Sehingga dapat menimbulkan kematian.
Bahkan sebuah lembaga di luar negeri yaitu NIOSH (The National Institute for Occupational Safety and Health) pernah melaporkan sebuah kematian akibat penggunaan AC.
Pemanasan global ( global warming ) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia".
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem dan peningkatan suhu secara global. Akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada.

B.   Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah di atas maka diambil rumusan masalah sebagai berikut :
  1. Bagaimana cara membuat kulkas hemat energi?
  2. Bagaimana buah dan sayuran bisa tahan lama?

C.   Tujuan Penelitian
Bedasarkan latar belakang masalah di atas maka diambil tujuan penelitian sebagai berikut:
1.    Mengawetkan buah atau sayuran
2.    Mengatasi adanya pemakaian kulkas listrik
3.    Mengatasi adanya penipisan lapisan ozon

D.   Manfaat Penelitian
Manfaat dari pembuatan kulkas hemat energi ini adalah:
1.  Membuat suatu alat atau teknologi sederhana dengan bahan yang dapat dengan mudah didapatkan tetepi memiliki fungsi yang cukup besar.
2.  Membuat suatu alat atau teknologi sederhana yang hemat energi
3.  Mencegah banyaknya pembusukan pada buah
4.  Mencegah adanya pemanasan global




BAB II
LANDASAN TEORI

A.  Pengertian Kulkas
Kulkas adalah salah satu barang elektronik yang kita tak bisa membayangkan hidup tanpanya. Dengan kulkas, kita mendapat makanan segar dan minuman dingin. Akan tetapi, masyarakat pedesaan Nigeria ternyata banyak yang sudah memiliki teknologi pendingin tanpa listrik alias kulkas alami, yang disebut Zeer atau Pot in Pot.
Konsep Pot in Pot sebenarnya sederhana; mendinginkan makanan dan minuman di dalamnya dengan memanfaatkan prinsip penguapan dan pengambilan kalor. Seperti namanya, teknologi pendingin non listrik ini terdiri dari buah pot atau guci gerabah; yang satu besar, yang satu lagi agak kecil sehingga saat ditaruh di dalam pot besar akan menimbulkan ruang kosong.
Ruang kosong itu diisi pasir sampai hampir penuh, lalu pasirnya disiram sampai basah. Ke dalam pot yang kecil dimasukkan sayuran, buah, minuman kaleng atau apapun yang mau didinginkan, lalu bagian atasnya ditutup kain basah yang bersih. Idenya adalah bahwa panas di dalam pot akan menjadi sumber panas untuk menguapkan air di tanah basah, sampai suhu di dalam pot turun.
Tentu saja, Anda harus berada di daerah yang sangat panas dan kering untuk menggunakan metode ini secara efektif. Penemu Pot in Pot, Mohammad Bah Abba, akhirnya dianugerahi penghargaan Rolex Laureate akibat penemuan sederhana tapi bergunanya. Teknologi pendingin ini pun sampai sekarang masih digunakan di Nigeria.












BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.     Waktu dan tempat penelitian
Adapun penelitian ini dilakukan secara singkat sekali karena tidak memerlukan waktu yang cukup lama,hanya saja beberapa jam saja kurang lebih 1 jam kami membuktikannya pada hari Minggu tanggal 8 Maret 2015. Penelitian ini dilakukan diwilayah Warureja Kabupaten Tegal.

B.    Alat dan bahan
  1. Untuk membuat kulkas hemat energi, kita membutuhkan :
1)    1 buah pot besar
2)    1 buah pot kecil
3)    Pasir
4)    Air
5)    Kanebo

C.    Cara kerja
1)    Siapkan pot besar untuk diisi pasir
2)    Isi pot besar dengan pasir ±5cm daripermukaan pot
3)    Masukan pot kecil kedalam pot yang telah diisi sebagian pasir
4)    Masukan kembali pasir keselah-selah antara pot besar dan kecil sampai penuh
5)    Siapkan air untuk menyimpan bagian yang berpasir Siram bagian yang berpasir tersebut sampai pasir tersebut basah.
6)    Setelah pot diisi buah atau sayuran, pot ditutup dengan kaneboh yang telah dibasahi












BAB IV
PENUTUP

A.   SIMPULAN
Simpulan yang saya peroleh dari pengamatan yang  telah saya lalui beberapa hari yang lalu bahwa dengan percobaan ini dan menggunakan alat-alat yang sederhana ini buah-buahan dan sayur-sayuran yang telah saya simpan dengan menggunakan kulkas hemat energi ini mampu bertahan tujuh sampai sepuluh hari dan menghemat listrik serta ramah lingkungan.

B.   SARAN
  1. Gunakan kulkas hemat energi ini sebagai alat penghemat listrik dan ramah lingkungan.
2.   Gunakan kulkas hemat energi ini sebagai sarana penyimpanan buah dan sayuran
























DAFTAR PUSTAKA