BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Kulkas atau lemari
es atau lemari pendingin
adalah sebuah alat rumah tangga listrik yang menggunakan refrigerasi
(proses pendingin) untuk menolong pengawetan makanan.
Sekitar 99,5% rumah di Amerika Serikat memiliki kulkas. Kulkas bekerja
menggunakan pompa panas
pengubah fase beroperasi dalam sebuah putaran refrigeration. Kulkas industri adalah kulkas yang
digunakan untuk kebutuhan industri, seperti di restoran
atau supermarket.
Kulkas
terdiri dari lemari pendingin atau lemari pembeku atau keduanya. Sistem dua
lemari ini diperkenalkan pertama kali oleh General
Electric pada 1939. Beberapa kulkas sekarang dibagi menjadi empat
ruang untuk penyimpanan jenis makanan yang berbeda:
- -18 °C (-64.4 °F) (pembeku)
- 0 °C (32 °F) (daging)
- 4 °C (39.2 °F) (pendingin)
- 10 °C (50 °F) (sayuran), untuk menaruh berbagai jenis makanan.
Kapasitas
sebuah kulkas diukur dalam liter. Biasanya isi pembeku adalah 100 liter dan pendingin 140
liter (namun dapat sangat bervariasi).
Freon adalah
suatu zat yang dipakai pada mesin pendingin seperti AC dan Kulkas agar dapat
mendinginkan. Zat ini berbentuk gas dan biasanya berwarna putih. Bagi kita yang
memiliki AC dirumah mungkin pernah melihatnya saat petugas AC menambahkan freon
apabila AC anda kurang dingin.Freon disebut juga CFC (Cloro Fouro Carbon). Zat
ini juga sering kita temukan dalam minyak wangi semprot, pilok, dan sebagainya.
Dalam mesin
pendingin zat Freon digunakan untuk memberi efek dingin. Diibaratka dalam freon
itu seperti bensin pada kendaraan bermotor. Zat Freon atau CFC berperan dalam pemanasan global atau yang
biasa disebut dengan global warming.
Freon dapat
mempengaruhi pemnasan global karena pada saat zat ini dilepaskan di udara maka
akan merubah lapisan ozon dan bahkan menipiskan lapisan ozon yang mana lapisan
ozon ini berguna untuk melindungi bumi dan makhluk hidup dari paparan radiasi
Ultra Violet B (UV-B) dan juga menyerap radiasi ultra violet dari matahari yang
tinggi agar tidak sampai ke bumi.
Paparan
radiasi ultra violet ini terutama radiasi ultraviolet B atau UV B dapat
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Antara lain katarak, kanker kulit ,
dan penurunan kekebalan tubuh. Freon
dapat membuat lapisan ozon semakin tipis dikarenakan zat ini saat dilepaskan di
udara dapat bereaksi dengan ozon. Ozon dibentuk oleh oksigen, rumus ozon adalah
O3 namun karena bereaksi dengan freon maka lapisan ozon tersebut berubah
menjadi O2 atau Oksigen sehingga akibat pelepasan freon ini mengurangi lapisan
ozon di atmosfer bahkan hingga terdapat lubang ozon. Lubang inilah yang
akhirnya membuat pemanasan global.
Freon atau
CFC dapat menimbulkan gejala keracunan bagi manusia akibat menghirup udara dari
gas tersebut. Efek yang biasa di timbulkan adalah pembengkakan
tenggorokan, sulit bernapas, sakit tenggorokan parah, kehilangan penglihatan,
membakar mata, hidung, bibir dan lidah, luka bakar pada kerongkongan, muntah
darah, darah dalam tinja, nyeri perut yang parah, irama jantung abnormal dan
peredaran darah.
Selain itu
juga akibat dari menghirup gas ini dapat menyebabkan irama jantung abnormal.
Irama jantung abnormal adalah irama jantung dmana iramanya tidak seperti
normal. Mungkin saja terlalu cepat detak jantung tersebut atau bahkan terlalu
lemah. Sehingga dapat menimbulkan kematian.
Bahkan
sebuah lembaga di luar negeri yaitu NIOSH (The National Institute for Occupational
Safety and Health) pernah melaporkan sebuah kematian akibat penggunaan AC.
Pemanasan global ( global warming ) adalah suatu proses
meningkatnya suhu
rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata
global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C
(1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovermental Panel on Climate
Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "Sebagian besar
peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan
besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah
kaca akibat aktivitas manusia".
Model iklim
yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan
meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990
dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan
skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa
mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda
Meningkatnya
suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti
naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem
dan peningkatan suhu secara global. Akibat pemanasan global yang lain adalah
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser,
dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa
hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang
diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta
perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke
daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik
di dunia mengenai tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengurangi atau
membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap
konsekuensi-konsekuensi yang ada.
B.
Rumusan Masalah
Bedasarkan
latar belakang masalah di atas maka diambil rumusan masalah sebagai berikut :
- Bagaimana cara membuat kulkas hemat energi?
- Bagaimana buah dan sayuran bisa tahan lama?
C. Tujuan
Penelitian
Bedasarkan
latar belakang masalah di atas maka diambil tujuan penelitian sebagai berikut:
1.
Mengawetkan
buah atau sayuran
2.
Mengatasi
adanya pemakaian kulkas listrik
3.
Mengatasi
adanya penipisan lapisan ozon
D. Manfaat
Penelitian
Manfaat
dari pembuatan kulkas hemat energi ini adalah:
1.
Membuat
suatu alat atau teknologi sederhana dengan bahan yang dapat dengan mudah
didapatkan tetepi memiliki fungsi yang cukup besar.
2.
Membuat
suatu alat atau teknologi sederhana yang hemat energi
3.
Mencegah
banyaknya pembusukan pada buah
4. Mencegah adanya pemanasan global
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Kulkas
Kulkas
adalah salah satu barang elektronik yang kita tak bisa membayangkan hidup
tanpanya. Dengan kulkas, kita mendapat makanan segar dan minuman dingin. Akan
tetapi, masyarakat pedesaan Nigeria ternyata banyak yang sudah memiliki
teknologi pendingin tanpa listrik alias kulkas alami, yang disebut Zeer atau
Pot in Pot.
Konsep
Pot in Pot sebenarnya sederhana; mendinginkan makanan dan minuman di dalamnya
dengan memanfaatkan prinsip penguapan dan pengambilan kalor. Seperti namanya,
teknologi pendingin non listrik ini terdiri dari buah pot atau guci gerabah;
yang satu besar, yang satu lagi agak kecil sehingga saat ditaruh di dalam pot
besar akan menimbulkan ruang kosong.
Ruang
kosong itu diisi pasir sampai hampir penuh, lalu pasirnya disiram sampai basah.
Ke dalam pot yang kecil dimasukkan sayuran, buah, minuman kaleng atau apapun
yang mau didinginkan, lalu bagian atasnya ditutup kain basah yang bersih.
Idenya adalah bahwa panas di dalam pot akan menjadi sumber panas untuk
menguapkan air di tanah basah, sampai suhu di dalam pot turun.
Tentu
saja, Anda harus berada di daerah yang sangat panas dan kering untuk menggunakan
metode ini secara efektif. Penemu Pot in Pot, Mohammad Bah Abba, akhirnya
dianugerahi penghargaan Rolex Laureate akibat penemuan sederhana tapi
bergunanya. Teknologi pendingin ini pun sampai sekarang masih digunakan di
Nigeria.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan tempat penelitian
Adapun penelitian ini dilakukan secara singkat sekali karena
tidak memerlukan waktu yang cukup lama,hanya saja beberapa jam saja kurang
lebih 1 jam kami membuktikannya pada hari Minggu tanggal 8 Maret 2015. Penelitian
ini dilakukan diwilayah Warureja Kabupaten Tegal.
B. Alat dan bahan
- Untuk membuat kulkas hemat energi, kita membutuhkan :
1)
1
buah pot besar
2)
1
buah pot kecil
3)
Pasir
4)
Air
5)
Kanebo
C. Cara kerja
1)
Siapkan
pot besar untuk diisi pasir
2)
Isi
pot besar dengan pasir ±5cm daripermukaan pot
3)
Masukan
pot kecil kedalam pot yang telah diisi sebagian pasir
4)
Masukan
kembali pasir keselah-selah antara pot besar dan kecil sampai penuh
5)
Siapkan
air untuk menyimpan bagian yang berpasir Siram bagian yang berpasir tersebut
sampai pasir tersebut basah.
6)
Setelah
pot diisi buah atau sayuran, pot ditutup dengan kaneboh yang telah dibasahi
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Simpulan yang saya peroleh dari pengamatan yang telah saya lalui beberapa hari yang lalu
bahwa dengan percobaan ini dan menggunakan alat-alat yang sederhana ini
buah-buahan dan sayur-sayuran yang telah saya simpan dengan menggunakan kulkas
hemat energi ini mampu bertahan tujuh sampai sepuluh hari dan menghemat listrik
serta ramah lingkungan.
B.
SARAN
- Gunakan kulkas hemat energi ini sebagai alat penghemat listrik dan ramah lingkungan.
2.
Gunakan kulkas hemat energi ini sebagai sarana penyimpanan buah
dan sayuran
DAFTAR
PUSTAKA